Thursday, October 20, 2011

Galau (again)


Setiap orang pernah galau, bukan?

Dan aku, lagi-lagi mulai bermain-main dengan rasa galau yang memuncak ini

Enyah kau GALAU!

Kamu layak tahu, aku muak melihatmu

Sekali aku memikirkannya, kamu seakan datang dan menemani malamku

Hingga menjadi sosok yang kelam

Pikiranku gelap, buta 



Kamu puas selalu membuatku mengusap air mata keterpurukkan?!

Apa maumu?



Aku mohon..

Dengan begitu memohon penuh hormat padamu

Pergilah agar aku kembali menjadi jiwa yang tenang

Hilangkan dirimu ketika aku mengingat tentangnya

Aku tak bisa jika harus selalu bersamamu, lau..



Untuk apa kamu mendekat padaku di setiap kali aku ingat dia?

Untuk meleburkan perasaanku?

Bisakah kamu merubah wujudmu menjadi sumber kebahagiaan?



Tuhan..

Aku sadar telah kalah memilikinya

Aku bukan sebagai tulang rusuknya

Aku bukan teman pengindah hari-harinya

Aku tahu itu! :’(



Gelisah memang jika keinginan hati bertolak belakang dengan kenyataan

Tapi ini kehidupan

Tepatnya kehidupan yang belum ku temukan cinta di dalamnya

Cinta yang menurut orang tulus



Nanti, jawabannya adalah nanti

Akan kunanti kata nanti yang mengandung harapan besar itu, Tuhan

Sabar dan sadar

Akan sesuatu yang kuingin belum tentu baik untukku, dan untuknya

Dan aku mulai temukan ketenangan



Ketenangan?

Iya.. aku memang masih dilema

Tapi berlahan ketenangan itu merasuk dalam hati

Aku merasa bahwa ini buah akan keikhlasan itu

Menerima tulus bahwa dia bukan bagianku



Pandangan bahagia yang tak palsu pun bisa kutunjukkan

Mengingat ketika dulu aku terlalu menutupinya

Menutupi rasa perihku yang terluka karena ketidaksengajaannya

Ini yang kudapat!

No comments:

Post a Comment

 

fastadendron | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates