Wednesday, December 14, 2011

Ajang Seni Rupa


apa yang kamu pikirkan tentang gambar ini?
Awesome!
Miniature kereta yang 100% berbahan dasar kertas koran ini mampu mencengangkan banyak orang yang melihatnya. Betapa tidak, desainnya yang cukup rumit membuat kita berpikir dua kali untuk mengatakan benda itu mudah dibuat. Dan yang membuatku bangga, ternyata benda keren ini adalah karya siswa SMA Negeri 3 Pasuruan! Dua jempol untuk pencipta miniatur kereta api yang sungguh inovatif.
Kamu tahu, ketika Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2011 bulan lalu, sekolahku mengadakan acara “Aku Bangga Pahlawanku” yang juga terdapat pameran seni rupa dalam acara tersebut. Diantaranya adalah pameran lukisan, miniatur yang terbuat dari koran bekas, desain baju daur ulang, topeng hias, dan benda seni rupa lainnya yang gak kalah menarik.
Saat itu, aku bertugas sebagai pembawa acara dalam kegiatan itu. Sebelum acara dimulai, aku dan teman-teman menyempatkan diri untuk cuci mata mengunjungi ruang pameran seni rupa. Sebelum hari H, aku dan teman-teman ex OSIS juga menyempatkan diri untuk membantu tim OSIS dan bapak ibu guru untuk mempersiapkan perlengkapan acara. Hingga kami rela untuk meninggalkan jam pelajaran terakhir demi ikut serta dalam gladi bersih acara Hari Pahlawan. Jujur, kami sangat merindukan masa-masa kebersamaan OSIS yang seperti ini. Tawa, canda, capek, hingga laparpun kita tanggung bersama. Solidaritasnya dapet banget, hehe. Dan aku berharap, semoga kekompakan dan keakraban yang kami miliki saat menjabat sebagai OSIS tahun lalu, masih bisa terjaga hingga sekarang dan yang akan datang.
Di dalam ruangan pameran, aku dan teman-teman tak hentinya mengamati tiap benda yang ada di sana. Aku baru sadar, jika teman-teman sekolahku memiliki jiwa kreativitas yang tinggi, hingga tak sedikit orang-orang yang lalu lalang di ruangan itu memuji hasil karya seni rupa yang dipamerkan. Dady dan Elyna, kedua sahabatku itu tampak mengambil gambar lukisan-lukisan yang berjajar rapi membentuk persegi memenuhi ruangan. Ada juga segerombolan adik kelas yang iseng memegangi miniatur menara Eiffel karena rasa penasaran plus kagum pada benda itu. Aku hanya tersenyum melihat tingkah lucu mereka. Tak lama kemudian, datang Arif dan Dejan dengan penampilan mereka yang begitu all out. Aku sendiri saja merasa sedikit segan dengan dandanan mereka. Ya, mereka mengenakan kostum pejuang jaman dulu. Bedanya, Arif memakai pakaian perang sedangkan Dejan memakai pakain rakyat biasa pada jaman perjuangan. Wow, mereka benar-benar ingin tampil berani!
Bagaimana jika kita melanjutkan untuk mengamati miniatur benda unik lainnya? Check it out!



Seandainya ini adalah menara Eiffel sungguhan, mungkin aku akan sangat bahagia bisa mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang mengagumkan ini. French love..



Terlihat lucu bukan? Haha..
Aku penasaran dengan siapa yang telah membuat miniature becak ini, hmm..
Benda unik ini mengingatkanku pada saat-saat kelas 1 SMA ketika aku dan kedua temanku menaiki becak, saat itu aku dan teman-teman gak sempat memikirkan perasaan bapak tukang becaknya ketika mengayuk sepeda yang berisikan 3 siswi kelas 1 SMA. Apalagi salah satu temanku memiliki berat badan yang melebihi teman-temannya. Dan sekarang aku baru sadar, maafkan aku Bapak tukang becak. Aku berharap Bapak saat itu bisa memaklumi kekonyolan kami yang termasuk remaja labil. Ouuuh!



Satu lagi, miniature rumah mungil. Kelihatannya pembuatan miniatur ini lebih mudah dibuat dibandingkan miniatur benda lainnya yang juga terbuat dari koran?
Maybe.. tapi aku tidak yakin bisa membuatnya dengan hasil yang sempurna, hehe



Benda apa yang kamu lihat dari gambar di atas?
Alright! Rangkaian kerang-kerang yang dibentuk menyerupai kelinci itu adalah penghias dari tempat tissue. Saat itu, ketika aku sedang mengamati, ada juga kerajinan kerang lainnya yang digunakan untuk menghias rak buku, jam dinding, etc.


Kebaya abu-abu ini telah di desain begitu cantik oleh tim ekskul menjahit di sekolahku. Bedanya, kain kebaya tersebut dihiasi oleh kertas korang yang dibentuk sedemikian rupa hingga akupun ikut tercengang degan bentuk-bentuk hiasan tersebut.
Inovatif!
Tak terbayang jika aku yang mengenakan kebaya tersebut, kemungkinan besar pasti hiasan kebaya tersebut akan rusak, haha. Oh iya, aku baru ingat, ketika masih kelas 2, aku dan teman-teman sempat diberi tugas seni budaya membentuk bunga hias dari kertas koran atau majalah. Dan ternyata hasil bentuk-bentuk terbaik dimanfaatkan untuk menghiasi kebaya unik ini. Sayangnya, aku sudah lupa bentuk bunga yang bagaimana yang pernah aku buat saat itu, hehe.



Ya, peminat terbanyak adalah yang berada di pameran lukisan. Lukisan-lukisan yang ditata sejajar tersebut adalah lukisan karya siswa kelas 3. Masih ingat dengan entri-ku tentang lukisan di atas kaca? Inilah yang aku maksud..
Lukisan yang dipamerkan di sana rata-rata adalah lukisan yang terbaik. Dan Alhamdulillah lukisanku termasuk salah satunya.



Setiap siswa SMA Negeri 3 Pasuruan, wajib membuat deskripsi tentang salah satu lukisan yang disenanginya. Dalam pemilihan lukisan untuk obyek yang akan di diskripsikan sengaja dibuat bebas oleh ibu bapak guru, karena mereka tahu bahwa minat dan kesenangan tiap orang kepada benda itu berbeda-beda. Tapi sedihnya, saat itu aku tak sempat untuk mengerjakan tugas deskripsi lukisan, dikarena aku juga memiliki tugas sebagai MC yang tak kalah pentingnya. Beruntungnya ibu guru seni budaya memberikan keringanan tugas untukku, dengan memberikan perpanjangan waktu untuk mengumpulkan tugas deskripsiku. Thanks teacher!



Hey, ini lukisan milik Andri yang pinter nge-dance di sekolahku loh! Saat melihat lukisannya, aku merasa bagaikan menjadi Putri Cinderella. LOL!



This is me! Bangga banget foto bareng karyaku yang satu ini.
Emm.. ada yang aneh ya dengan kostumku? Sebenarnya setiap siswa memang diwajibkan menggunakan baju perjuangan jaman dulu atau jika tidak seperti itu mereka bisa menggunakan baju batik untuk menyiasatinya. Tapi dengan kaos yang kupakai, sangat terlihat promosi ya? Haha..
Bukan, aku bukan salah satu karyawan produk itu kok. Tetapi berhubung sponsor setia di sekolahku adalah produk tersebut, akupun diwajibkan memakai kaos tersebut kompak bareng Karina, partner MC-ku.  Jadi sudah gak salah paham lagi, kan? Hehe



Dejan – Aku – Elyna – Arif
Aku dan Elyna merasa sedang berpose dengan para pejuang jaman dulu, mengesankan sekali!
FYI, kita berempat juga turut campur loh dalam berjalannya acara di Hari Pahlawan tersebut. Meski kita udah gak jati anggota OSIS lagi, tapi dengan senang hati Pembina OSIS menurunkan surat perintah untuk membantu di acara yang patriotism itu.
Dejan tetap menjabat sebagai penanggung jawab kelancaran sound system acara, aku sebagai pembawa acara, Elyna sebagai pemberi ide soal-soal untuk kuis Hari Pahlawan, dan terakhir Arif sebagai pemimpin upacara Hari Pahlawan.
Happy Heroes Day!


















3 comments:

  1. akuuu kemanaaa??? hahahaha

    ReplyDelete
  2. profesimu tetep fotografer profesional, sebabnya jarang nongol HAHA

    ReplyDelete
  3. hahhahaha bener juga yo lek di pikir lebih dalem huahah minimal nongol namanya doank!! hehe

    ReplyDelete

 

fastadendron | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates