Saturday, December 24, 2011

Malam Harus Tahu

Semilir ingatan itu melewati alam khayal
Kembali tentangmu. Iya, tentang yang aku bayangkan
Sejak dulu, sejak mata hatiku membuka kelopaknya

Mungkin lama aku mengusirmu dari hati
Tapi tahukah, rasa seperti semakin menggelegar kasar


Aku bertanya kepada Tuhan tentangmu hampir setiap hari
Mengapa lalang kesedihan itu harus hadir?
Mata ini sama seperti nadi yang sobek, perih
Tak hanya raga ini yang sayu, pikiranku pecah
Beranda hati tak lagi hangat oleh rasa merah muda itu


Di sudut ruang, dengan keindahan Tuhan yang bersua
Detak jam dinding memeluk keheningan
Ruang ini putih, tak berdebu
Kursi ini juga hanya kupersembahkan untukmu
Mengertilah malam..


Tanya hatiku apabila keraguanmu lebih hebat dari segalanya
Ini, tanganku terlalu berat untuk memegang cinta tak seimbang
Celah pengertianmu terlalu mikro untuk mengarah padaku
Dengar kepakan batinku
Yang macet di sela-sela tenggorokan


Kamu..
Dentuman yang setiap kali memaksa kepedihan
Perhatikan awal rasa aku mencintaimu, hingga kini
Apa berbeda?
Iya  beda, mungkin lebih dahsyat

No comments:

Post a Comment

 

fastadendron | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates