Kutemui luka di punggungmu
berlahan mengering hitam
sebagian mengeluarkan titik darah
tampak kering mengeriput
Kutemui kuku memanjang tebal
beberapa menghitam
beberapa tercuil tragis
mengikuti getar tanganmu
Dialah jemari termulia
teruntuk menafkahi orang-orang tercinta
menggenggam logam hitam legam
mengeruk kerasnya pijakan
Surga menantimu
surga merindukan jemari kotor nan suci itu
agar memegang jembatan Rahmat Illahi
berbahagialah jiwamu
*puisi kedua yang kutemukan ketika sibuk menggeledah file-file jaman dulu
No comments:
Post a Comment